Rabu, 24 Juli 2013

Love You With God's Love (Aku mencintaimu dengan Kasih Tuhan)






"Say, doain gue ya supaya dapet jodoh."

"Udah expired nih!"

Pernah denger ujaran-ujaran seperti itu dari teman-teman, saudara, tetangga, kolega? Bosen tau hehehehe... Canda deh.

Ada teman-teman yang sudah menikah bilang gini "Kalau ada orang yang suruh gue doain dia supaya dapet jodoh gue gak pernah akan doain." "Gue gak penah doain orang yang belum dapet jodoh supaya cepat menikah biar dia gak masuk ke dunia lain." "Sama... Gue juga gak pernah doain karena kalo dia nikah trus bermasalah tar nangisnya ke gue lagi." Hahahaha... Jujur saja saya tertawa mendengar ujaran-ujaran teman saya itu. Karenaaaaaa saaaammaaaa, saya juga berpikiran seperti itu. Hehehe... Cuma saya kalau ada teman yang belum menikah dan mengeluh belum menikah juga, saya cuma bilang "Jangan mau cepat-cepat menikah, nikmatin aja dulu masa sendiri. Gila-gilaan dulu untuk Tuhan."

Memang seperti apa sih pernikahan itu?
Hmmm... Agak riskan juga saya menceritakan kehidupan rumah tangga, ini sepertinya sangat tabu untuk diumbar. Tapi saya coba untuk memaparkan secara seimbang dan juga sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.

First of all, the scripture say:
Kejadian 1:28  Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Kejadian 2:18  TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Kejadian 2:23-25  Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Pernikahan itu adalah inisiatif Tuhan dan rencana Tuhan. Tanamkan itu terlebih dahulu.

This is my story...
Awalnya saya tahu bahwa pernikahan adalah rencana Tuhan. Tujuannya untuk memuliakan Tuhan. Namun hari demi hari ada sesuatu yang mengganggu, terlebih hubungan dengan pasangan. Tiap hari ada saja yang dipermasalahkan, mulai dari hal-hal yang kecil menjadi besar maupun hal-hal besar (prinsipal dan penting maksudnya). Yang ada di pikiran saya hanya ingin marah, kabur dari rumah dan mengakhiri hubungan ini. Pernah kabur? Pernah, cuma tidak jauh-jauh, hanya suami mencari kemana-mana, rasanya puas. Pada akhirnya saya hanya nangis dan balik lagi ke rumah.
Pernah saya mau coba kabur ke hotel tapi pikiran saya berjalan, mikirnya seribuseratus kali. Mikir hotel bagus mahal harganya, uang di tabungan gak cukup, pakai Kartu Kredit nanti kalau sudah baikan malah kaget bayarnya. Hotel murah takut dan gak banget. Cari kos-kosan tar rese lagi tetangganya. Malah mikir kaya gini juga "Hotel kan dapet breakfast untuk 2 orang, rugi donk kalo cuma sendiri??" Akhirnya yang ada cuma kabur ke kamar lain. Wakakaka kalau inget itu jadi ketawa lebar deh, masa ya mau kabur mikirin untung ruginya. Hahahahaha..... Sekarang saya tahan untuk tidak kabur atau memiliki pikiran untuk kabur, kalau mau kabur juga pisah kamar aja sementara, tetapi untuk merenung dan berdoa; aka. kabur ke Tuhan. Pasti ada jalan keluarnya tuh.

Mungkin yang sudah menikah dan membaca artikel ini bisa bilang "saaammmaaa" dan bisa jadi pernah mengalami hal yang sama. Kalau yang masih jomblo bisa bertanya "masa sih pernikahan sampai segitunya?" Saya jawab "Belum tau dia." Hihihi....

Apa sih sebenarnya permasalahan dalam pernikahan? Saya tidak akan menjelaskan satu per satu karena setiap rumah tangga memiliki permasalahan dan prosesnya masing-masing yang tentunya berbeda dari pasangan-pasangan lain. Hanya intinya biasa seputar komunikasi. Ada yang bilang komunikasi, sex dan uang; tapi saya melihatnya uang dan sex bisa diselesaikan apabila ada komunikasi yang baik. Komunikasi sering dipengaruhi oleh gaya hidup, budaya keluarga, teman sekeliling, dll. Perbedaan-perbedaan itu bisa memicu konflik. Hanya dengan belajar berkomunikasi yang baiklah kita bisa mengatasi setiap konflik dengan baik pula. Yap, itu secara fisik.

Secara rohani adalah hubungan masing-masing pribadi dengan Tuhan. Tuhan adalah "pihak pertama" dalam hubungan suami istri. Dia yang berinisiatif, Dia yang memproses, Dia juga yang memberikan kemampuan dan kekuatan. Semuanya berujung kepada kemuliaan nama Tuhan semata. Kalau pernikahan kita diberkati Tuhan, pernikahan kita menjadi berkat lalu nama Tuhan akan dipermuliakan.

Bagaimana mengatasi permasalahan dalam rumah tangga? Ya, ini dari apa yang saya renungkan dan alami; belum sempurna tetapi biar kita sama-sama belajar
1. Punya persekutuan dengan Tuhan, andalkan Tuhan dan berserah total kepadaNya. Landasan kita adalah Firman Tuhan, Firman Tuhan itu seperti buku petunjuk (manual guide) dalam menjalankan pernikahan, tidak ada yang lain lagi.
2. Bangunlah komunikasi dengan pasangan masing-masing dengan baik. Bahasa yang baik dan jelas. Apabila ada yang kita tidak suka dari pasangan, ada lebih baik disampaikan, jangan dipendam dan didiamkan berlarut-larut.
3. Saling mengampuni. Tidak bisa dipungkiri kalau pernikahan pasti ada konflik, tetapi semua akan terselesaikan apabila ada pengampunan diantaranya.
4. Belajar mendengar dan memahami pasangan.
5. Belajar menerima pasangan apa adanya.
6. Berubahlah dari diri kita terlebih dahulu dan doakan pasangan kita kepada Tuhan supaya Tuhan yang mengubahnya.
7. Berikan yang terbaik untuk Tuhan dan pasangan.
8. Kalau bisa memiliki teman untuk berbagi dan saling menguatkan, menegur, menghibur. Wanita dengan wanita, pria dengan pria. Apabila sudah menikah disarankan berbagi dengan orang yang sudah menikah dan yang seiman.
9. Dan lain-lain sesuai proses Tuhan kepada setiap pasangan.

Susah? Ya susah lah (: , tapi Tuhan berjanji selalu setia apabila kita setia menjalani proses dari Tuhan dan pada akhirnya kita akan keluar sebagai pemenang.

Efesus 5:22-33  Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.  Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

So friends, yang sudah menikah mari kita sama-sama bertumbuh didalam Tuhan dan keluarga kita menjadi berkat. Akan ada kasih karunia dari Tuhan bagi pasangan suami istri dan Tuhan akan membawa kepada pemulihan yang seutuhnya. Katakan bagi istri atau suami kita “Aku mencintaimu dengan kasih Tuhan (Love you with God’s love).”

Bagi yang belum menikah jangan takut untuk menikah, tetapi disarankan untuk giat didalam pekerjaan Tuhan, kalau boleh pakai kata-kata saya "gila-gilaan buat Tuhan". Sebelum menikah kenali dahulu pasangan kita baik-baik, berpikir secara realistis dan doakan. Pastikan juga kita sudah siap untuk menikah; siap dengan segala konsekuensi yang ada. Serahkan semua kepada Tuhan karena pernikahan kita adalah inisiatif Tuhan, jadi Tuhan yang akan beranggung jawab atas pernikahan kita. Setelah menikah, katakana kepada pasangan kita “Aku mencintaimu dengan kasih Tuhan (Love you with God’s love).” Amin.

1 Korintus 13:4-8a
- Kasih itu sabar;
- kasih itu murah hati;
- ia tidak cemburu.
- Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
- Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.
- Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
- Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
- Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
- Kasih tidak berkesudahan;

"Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih." (1 Korintus 13:13)

(J) 14 July 2013

Kamis, 25 April 2013

Worship with Understanding (Ps. Chris Manusama)


Kemarin malam, 24 April 2013 saya mengikuti Pray Praise and Worship Night. Ps. Chris Manusama memberikan banyak masukan, nasihat dan banyak hal lainnya yang mengubahkan paradigma saya mengenai pujian dan penyembahan. Saya ketik sebisa saya di tablet saya dan saya ingin sekali membagikan hal ini supaya pembaca sama-sama mendapatkan berkat. Selamat membaca dan menyembah Tuhan. ^^


Worship with understanding

Pujian dan penyembahan berbicara mengenai spiritual journey (perjalanan spiritual), saat kita bersama Tuhan ada banyak tantangan tetapi tetap setia kepada Tuhan. Pujian dan penyembahan tidak berbicara mengenai teknik menyanyi. Tuhan tidak mau kalau penyembahan kita tidak berasal dari hati. Kristen tanpa pengalaman maka itu bukanlah kekristenan. Gereja banyak mengalami penurunan semenjak gereja mula-mula di loteng Yerusalem dan saat ini banyak gereja juga sudah dijadikan museum.

Perjalanan kegerakan Allah:
Abad 16 - gerakan pemulihan iman dan anugerah - Matin Luther dan John Calvin (merubah Swiss dan punya andil berdirinya Amerika Serikat)
Abad 17 - gerakan pemulihan baptisan orang percaya, lahir gereja Ana Baptis
Abad 18 - gerakan kekudusan dan kelahiran baru - John Wesley menyampaikan mengenai kekudusan di Inggris (lahir gereja Methodist) dan meredam gerakan revolusi
Abad 19 - gerakan pemulihan, kuasa kesembuhan dan mujizat - Smith W. - pertama kali membaca adalah Alkitab, tukang ledeng, tidak terpelajar tetapi Tuhan pakai dia untuk melakukan mujizat. Tuhan tidak butuh latar belakang kita untuk memakai kita.
Tahun 1901 - Gerakan pemulihan baptisan Roh Kudus - lahir gereja pantekosta - dimulai di Wales dgn 7 orang janda yg berdoa utk kotanya.
Tahun 1990 - Gerakan pemulihan gereja dipenuhi Kemuliaan Kristus.

Kekristenan bukan saksi sejarah tetapi pembuat sejarah karena Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup.
 
Gereja harus memiliki prophetic power, capacity and action. Saat kita menyanyi, kita menyanyi dengan phrophetic action maka itulah yang disebut worship with understanding. Saat keadaan kita berbeda dari apa yang kita nyanyikan, pada saat itu kita mengambil keputusan untuk sepakat dengan Tuhan dan menyatakan ucapan dan tindakan prophetic dengan menyanyikan lagu tersebut.

Saat ini Allah mencari hati kita, bukan potensi atau kepandaian kita. Iman lebih tinggi dari intelektual. Iman dapat merubah fakta. Hati manusia diciptakan khusus untuk Tuhan tinggal dalamnya.

3 hal yang harus direvolusi dari penyembahan:
1. Pola pikir kita mengenai hadirat Allah
Nafas manusia pertama kali di hadirat Allah (Eden). Pujian dan penyembahan bukan berbicara mengenai lagu dan penyembahan yang kita keluarkan dari mulut kita, tetapi hanya darah Yesus yang membawa kita ke hadirat Allah. Yesus membawa darahNya ke dalam "Tabernakel Sorga" menyerahkan kepada Bapa dimana didalamnya ada nama kita semua dan Yesus berperan sebagai Imam Besar Agung. Kita jangan berteriak-teriak memanggil Yesus dalam penyembahan kita, itu seperti penyembahan kepada baal. Cth: Elia dan nabi2 baal.
2. Motivasi
Apa yang kita cari saat kita menyembah? Kita kadang kehilangan ketulusan dengan Allah, hilang kekaguman dengan Allah. Saat kita menyembah adalah saat kita dengan Tuhan. Penyembahan adalah kita mencari hatinya Allah. Praise is thanksgiving (Pujian adalah ucapan syukur), bukan mengenai lagu yang cepat atau lambat; hanya ucapan syukur, hati yang mengucap syukur. Worship (penyembahan) adalah saat dimana  sekalipun belum ada sesuatu yang berubah dalam hidup kita tapi kita tetap mau menyembah Tuhan.
Pada saat kita menyembah, iman dan pengharapan diaktifkan, pada saat iman dan pengharapan bertemu maka akan ada kuasa.
3. Dampak saat kita menyembah
Dalam ruang Maha Kudus yang harus masuk adalah imam besar. Setiap kita harus menjadi imam pada saat menyembah. Penyembahan kita harus berbeda. Tidak boleh datang kepada Tuhan dengan tangan kosong. Pada saat datang ke hadirat Tuhan kita menjadi imam, tapi saat keluar harus menjadi nabi yg menyampaikan suara Tuhan. Ini semua menuntut dedikasi kita.

Sermon of Ps. Chris Manusama (GBI ROCK Ambon)
on Pray Praise and Worship Night 24 April 2013
Gereja Bethel Iindonesia Praise Revival for Jesus
Mega Glodok Kemayoran
Integrity Convention Center (ICC)
Ballroom Lt. 10