Selasa, 11 Agustus 2015

Gembala: Jabatan atau Fungsi?


Mazmur 23:1-6 (TB)
Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Merenungkan pasal ini jadi bertanya, gembala itu sebenarnya jabatan atau fungsi? Ya bisa sih gembala itu jabatan tanpa menjalankan fungsi sebagai gembala. Bukankah lebih baik gembala yang menjalankan fungsi sebagai gembala? Bukankah seperti itu akan menghasilkan domba-domba yang bagus? Sebenarnya, tanpa jabatan gembala pun, apabila memiliki hati seorang gembala, dengan sendirinya akan menjalankan fungsi sebagai seorang gembala.

Lihat kepada Yesus, sang Gembala Agung. Yesus memang memiliki jabatan seorang gembala. Namun banyak orang yang hendak menurunkan Dia dari jabatannya sebagai gembala. Tapi apakah fungsi seorang gembala hilang begitu saja dalam diri Yesus setelah dia tidak ada jabatan gembala (di mata manusia)? Yesus memiliki murid dan banyak pengikut, ada orang-orang yang iri dan ingin menjatuhkan Dia dengan berbagai cara, mulai dari mencari-cari kesalahannya sampai membuat plot supaya Yesus disalibkan. Yang berbuat seperti itu bukanlah orang-orang dari kalangan luar (maksudnya orang-orang yang tidak mengerti Firman Tuhan), tetapi dari kalangan yang seharusnya mengerti dengan jelas apa itu Firman Tuhan.

 Sampai akhirnya plot tersebut terlaksana, Yesus disalibkan. Tetapi apakah saat Yesus disiksa, sesaat sebelum disalibkan, saat disalibkan dan setelah dibangkitkan, fungsi-Nya sebagai gembala itu hilang? Coba lihat, saat Yesus masih dalam siksaan, Petrus menyangkal-Nya 3x dan ayam berkokok, Yesus mengetahui. Sesaat sebelum disalibkan, Yesus masih memikirkan Yohanes dan beberapa pengikutnya, masih memikirkan domba-Nya yaitu bangsa Israel dengan meminta pengampunan untuk bangsa tersebut. Setelah dibangkitkan, jabatan Yesus sebagai gembala dimata manusia seharusnya sudah hilang, terlihat dari murid-murid-Nya yang kehilangan harapan serta kepuasan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi setelah mereka berhasil menyalibkan Yesus. Namun Yesus masih berfungsi sebagai gembala, Dia mendatangi murid-murid-Nya, ada yang secara personal dan ada yang secara kolektif. Salah satu yang personal dan cukup banyak dibahas oleh pembicara-pembicara gereja yaitu pembicaraan Yesus dengan Petrus. Melalui pembicaraan tersebut Yesus tidak menggiring Petrus untuk menjadi pembicara yang handal tapi Yesus menggiring Petrus untuk menjadi gembala bagi domba-domba-Nya. Dari pembicaraan-Nya dengan Petrus, Yesus pun menjalankan fungsi-Nya sebagai gembala.

Luar biasa teladan Yesus, Dia memberikan contoh fungsi sebagai gembala, karena Dia memiliki hati gembala. Dia tidak peduli jabatan-Nya sebagai gembala sudah hilang di mata manusia, yang terpenting adalah Dia menjalankan fungsi-Nya sebagai gembala. Milikilah hati gembala.

 #Selfnote #JesusisourRawmodel #Yesusteladan #TeladanYesus #hatigembala #fungsigembala