Selasa, 02 Agustus 2011

Panggilan Bekerja



Setelah lulus kuliah, saya mempunyai angan-angan yang ideal, menjadi pekerja profesional sesuai bidang yang saya pelajari di universitas. Saya banyak memasukan aplikasi pada beberapa perusahaan penyalur tenaga kerja dan melalui media internet. Saya berkeyakinan akan mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan, pekerjaan yang menjanjikan gaji tinggi, fasilitas yang memadai dan bonus besar.
Suatu saat saya dipanggil untuk interview di salah satu galeri. Saya ditawari untuk menjadi staff kantor galeri tersebut. Saya jalani waktu interview dan test kemudian saya diminta untuk menunggu beberapa hari lagi, apabila diterima maka akan dikabari. Saya tunggu beberapa hari, namun tidak juga ada kabar. Pada saat itu ada tawaran untuk bekerja di suatu perusahaan yang sama sekali tidak saya bayangkan. Pekerjaan yang ditawarkan pun tidak sesuai dengan bidang yang saya pelajari. Gaji juga tidaklah memadai, sangat minim malah. Namun karena semangat ‘fresh graduate’ maka saya terima pekerjaan itu. Saya hanya berpikir “Daripada tidak ada pekerjaan, lebih baik saya kerja dulu, baru saya akan cari pekerjaan lain.”.
Bekerja di tempat tersebut sangalah berbeda dari angan-angan saya. Tidak ada fasilitas, tidak ada jenjang karir, tidak ada bonus. Saya juga harus belajar lagi dari awal, karena yang saya kerjakan adalah hal yang baru bagi saya. Saya tidak pernah dengar, lakukan atau pelajari sebelumnya. Saya tetap bersemangat untuk belajar. Lama-kelamaan saya menyukai bidang pekerjaan saya. Apalagi bidang pekerjaan saya hampir sama dengan pasangan saya dan pasangan saya mempunyai visi untuk membangun perusahaan dalam bidang yang saya dan dia tekuni.
Namun tetap saja saya sering mengeluh, kenapa gajinya sangat kecil, bos juga tidak menyenangkan, rasanya tidak sesuai antara waktu kerja dengan pendapatan saya, gaji juga tidak setiap tahun naik. Hmmm... rasanya mau marah. Dan setelah saya bekerja beberapa tahun, saya dipindah bagian oleh bos tanpa alasan yang jelas, tanpa ada kenaikan gaji. Saya geram dan tidak tahu harus berbuat apa.
Saya berdoa dan banyak orang yang menguatkan saya. Mereka semua bilang, “Tuhan menempatkan kamu di perusahaan itu untuk kamu belajar. Dan kalau dipindah bagian, itu juga rencana Tuhan buat kamu untuk kamu tahu lebih banyak. Jadi kamu bisa bantu suami kamu kalau nanti perusahaannya sudah berdiri.” Saya renungkan kata-kata itu dan saya berdoa terus kepada Tuhan, walaupun dengan sedikit mengeluh. Namun akhirnya saya menyadari, semua ini ada di dalam rencana Tuhan yang indah. Saya memutuskan untuk menekuni bidang ini, saya bertanya sebanyak-banyaknya kepada atasan saya, saya pelajari seluk-beluknya.
Saya menyukai pekerjaan saya, walaupun pastinya banyak tantangan dan permasalahan, tapi tantangan dan permasalahan tersebut membuat saya semakin mengerti. Saya ingin apabila saya pindah perusahaan, saya bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang yang tidak jauh berbeda dari pekerjaan yang saya tekuni sekarang ini. Saya percaya Tuhan memanggil saya dalam bidang ini, untuk menjadi orang yang profesional dalam bidang yang saya tekuni sekarang. (J)

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Yeremia 29:11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar