Selasa, 10 Januari 2012

~Ajarlah Kami Menghitung Hari-Hari~


Mazmur 90:12
Ajarlah kami menghitung hari-hari
kami sedemikian,
            hingga kami beroleh hati yang
            bijaksana.

Ajarlah kami
Ajarlah akar katanya adalah ajar. Ajar menurut kamus bahasa Indonesia berarti petunjuk yang diberikan agar seseorang mau menuruti (mengetahui sesuatu). Tambahan akhiran -lah, menurut kamus bahasa Indonesia, berfungsi menegaskan kata kerja dan mengandung makna perintah (meminta, red.). Jadi kalau digabungkan, dengan memakai kata-kata sendiri, ajarlah bermakna memerintahkan (meminta, red.) kepada seseorang supaya memberikan petunjuk untuk dituruti.
Dalam ayat ini, ajarlah kami, berarti meminta Tuhan memberikan petunjuk untuk kita semua turuti. Kita dalam hal ini juga dengan rela hati memberikan diri untuk diajar oleh Tuhan. Yang diperlukan untuk mau diajar adalah kerendahan hati, karena tanpa kerendahan hati, kita akan bisa diajar, karena diajar adalah menuruti apa yang diajarkan oleh orang yang mengajar, dalam hal ini adalah Tuhan.

Menghitung
Menghitung akar katanya adalah hitung. Hitung dalam kamus bahasa Indonesia berarti membilang termasuk menjumlah, membagi, mengalikan. Awalam me- di sini mengandung makna melakukan. Menghitung disini bermakna melakukan pembilangan, perhitungan. Kata kerja yang terbentuk adalah kata kerja aktif. Jadi menghitung ini diperlukan peran aktif dari objek, yaitu kita.

Hari-hari kami
Hari, salah satu arti menurut kamus bahasa Indonesia adalah waktu antara pagi sampai pagi lagi (24 jam). Pengulangan kata hari disini kalau ditelaah mengandung makna banyak, bukan hanya satu hari saja. Satu hari terdiri dari 24 jam, 1.440 menit, 86.400 detik. Kalau hari-hari akan membentuk satu tahun (365-366 hari), dua tahun (730-732 hari), tiga tahun (1.095-1.098 hari) dan seterusnya. Wow, kalau dilihat dari angka-angka yang ada, ternyata satu hari itu bisa dipecah jadi bentuk yang lebih kecil tapi besar angkanya, dan satu hari juga bisa digabungkan jadi bentuk yang lebih besar dengan angka yang bertambah besar juga.

Sedemikian
Kata sedemikian disini merupakan kata bilangan tak tentu, yaitu kata bilangan yang menyatakan jumlah sesuatu (benda) yang tak tentu.

"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian" dimaknai permintaan kepada Tuhan untuk kita dapat membilang (menghitung) jam, menit, detik, tahun kita yang tidak tidak tentu, tidak ada batasannya. Jadi karena hari kita tidaklah terbatas, maka kita harus mempergunakan hari-hari kita dengan sebaik-baiknya, hati-hati. Karena kita tidak bisa bergerak sendiri, maka kita minta kepada Tuhan untuk mengajar kita,  bukan langsung bisa, tapi diajar. Pelan-pelan, dari hari ke hari, langkah demi langkah. Dengan kita diajar dari hari ke hari maka kita bisa menghitung hari-hari kita sedemikian, kita bisa mengetahui apakah kita mempergunakan waktu kita dengan maksimal, dengan baik, dengan sungguh-sungguh, dengan benar atau kita malah menggunakan waktu kita untuk hal-hal yang tidak berguna dan malah hanya mengerjakan apa yang tidak benar di mata Tuhan. Kita juga diajar untuk menghitung berkat yang sudah Tuhan berikan untuk kita. Maka sekali lagi ditekankan kita harus minta Tuhan untuk mengajar kita, kita pun harus mempunyai hati yang mau diajar oleh Tuhan agar kita dapat menggunakan hari-hari kita untuk kemuliaan nama Tuhan.

Hingga kami beroleh
Hingga menurut kamus bahasa Indonesia artinya adalah sampai, sampai menjadi. Hingga juga merupakan kata sambung yang menyatakan sebab dan akibat. Kada 'hingga' disini menyambungkan antara kalimat sebelumnya dengan kalimat setelahnya.
Beroleh kata dasarnya adalah oleh, yang merupakan kata depan, karena ditambah dengan awalan ber- maka menjadi kata kerja. Beroleh artinya menerima, mendapatkan, boleh, dapat. Kalau digabung 'hingga kami beroleh' berarti sampai kami menerima, mendapatkan; sesuatu sampai diterima/didapatkan akibat dari "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian".

Hati yang bijaksana
Hati disini bukan menunjuk kepada organ tubuh manusia, tetapi hati disini menunjuk kepada sesatu yang dimiliki manusia sebagai tempat perasaan, batin. Batin itu sendiri dalam kamus bahasa Indonesia menunjuk kepada sesatu yang berkaitan dengan perasaan hati, semangat, ruh.
Bijaksana merupakan kata sifat yang artinya menurut kamus bahasa Indonesia adalah selalu menggunakan akalnya dalam menghadapi atau memecahkan masalah, selalu menggunakan akal budinya, selalu mengandalkan pikirannya yang berilmu; tajam pikiran, pandai, arif, selalu cermat dan tidak emosional dalam menghadapi atau memecahkan suatu masalah.
Berarti hati yang bijaksana adalah perasaan kita yang cermat, arif, yang tidak emosional dalam menghadapi atau memecahkan masalah. Dalam kata lain, batin kita dibaharui untuk bertindak hati-hati.

Kesimpulan
Ajarlah kami menghitung hari-hari
kami sedemikian,
            hingga kami beroleh hati yang
            bijaksana.

Mintalah kepada Tuhan supaya memberikan petunjuk kepada kita untuk kita dapat menghitung hari-hari kita, setiap waktunya dalam hidup kita. Kita tidak menggunakan waktu yang ada untuk hal-hal yang tidak memuliakan Tuhan, melainkan melakukan perbuatan sesuai dengan petunjuk yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Itu semua mengakibatkan kita sampai menerima/mendapatkan batin yang arif, cermat, tidak emosional. Batin yang dibaharui dari hari ke hari sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan dan hidup kita dipimpin terus oleh Roh Tuhan.


(J) 10-11 Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar