Selasa, 10 Januari 2012

==Kehidupan Yang Merdeka==


“Merdeka atau mati?!”

Pernah dengar seruan seperti itu? Pasti pernah donk ya. Apalagi kalau kita pernah belajar tentang sejarah perjuangan para pahlawan Indonesia. Mereka mempunyai prinsip dalam perjuangan mereka adalah merdeka atau mati. Pilihannya hanya 2, para pahlawan mati atau berjuang terus untuk kemerdekaan Indonesia dari penjajahan. Coba dipikirkan, kita maunya merdeka atau mati? Pastinya mau merdeka, karena kematian itu digambarkan sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan. Kematian berarti tidak hidup lagi, hilang nyawa. Merdeka berarti bebas dari tekanan, bebas dari penjajahan, tidak terikat.
Sekarang Indonesia sudah berada dalam situasi merdeka dari penjajah. Kita juga merayakan hari kemerdekaan Bangsa Indonesia setiap tanggal 17 Agustus. Apa yang bisa kita renungkan dari kemerdekaan Indonesia? Bagaimana dengan diri kita, apakah kita sudah menjadi manusia yang merdeka? Merdeka dari apa?
Kita harus merdeka dari dosa sehingga dari kemerdekaan itu kita memperoleh kehidupan. Kita akan sama-sama melihat dari Roma 8:1-14.
Hidup kita dahulu adalah di dalam dosa, ada dosa asal yang kita sandang dari lahir. Karena dosa itulah kita akan mati. Kita hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging, hidup berseteru dengan Allah, tidak berkenan kepada Allah dan berujung kepada maut. Beberapa perbuatan daging dijabarkan pada Galatia 5:19-21a yaitu percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, … dan sebagainya. Jadi bagaimana kita bisa merdeka?
Tuhan memberikan jalan keluar yang terindah melalui Anak-Nya yang tunggal, yaitu Yesus Kristus. Yesus diutus oleh Bapa-Nya untuk datang ke dunia menjadi sama dengan manusia (namun Ia tidak berdosa) supaya hukuman dosa yang seharusnya kita tanggung, ditanggung oleh Yesus Kristus. Jadi kita sudah dimerdekakan dari hukum dosa dan hukum maut. Sekarang yang menjadi bagian kita adalah kita mengaku dengan mulut kita bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan percaya dalam hati bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat kita (Roma 10:9).
Namun tidak sampai disitu saja, Tuhan juga memateraikan kita dengan Roh Kudus (Efesus 1:13b). Roh Kudus diam di dalam hidup kita, sehingga kita tidak lagi hidup menurut daging melainkan menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh sehingga kita hidup dan merasakan damai sejahtera. Kita juga harus hidup dipimpin oleh Roh Kudus. Bagaimana hidup dipimpin oleh Roh Kudus? Bagaimana kita bisa dipimpin oleh Roh Kudus?
Hidup dipimpin oleh Roh Kudus adalah hidup yang taat kepada Dia karena apa yang Dia katakan adalah kebenaran semata. Jadi, kita harus mengadakan pesekutuan dengan Dia melalui doa dan pembacaan Firman Tuhan setiap hari sehingga kita mengetahui kebenaran. Pada akhirnya yang keluar dari hidup kita adalah buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-23a). 

(J)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar