Selasa, 10 Januari 2012

~Ajar Aku Tuhan~


Satu hari di hari Minggu saya datang ke gereja dan saya duduk di belakang seorang oma. Saya amati dia... saya kenal dia... rambutnya putih, kulitnya sudah keriput, badannya sudah agak membungkuk, dan memakai baju hangat karena mungkin sudah tidak tahan dengan angin yang dikeluarkan AC. Oma itu rajin datang ke gereja, dia akan duduk di bangku deretan depan dari awal ibadah sampai akhir dia tetep di tempatnya. Semangatnya luar biasa untuk datang beribadah. Namun saya melihat dia kelihatan semakin tua. Ya mungkin hari ke hari dia semakin menua.
Saya merenung... semakin hari saya juga akan semakin bertambah umur dan semakin tua. Saya jadi ingat Firman Tuhan yang berbunyi “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan:sebab berlalunya buru-buru dan kami melayang lenyap.” Seingat saya Firman itu ada di dalam Mazmur 90. Saya langsung membuka Alkitab dan benar memang ada di pasal tersebut pada ayat sepuluh.
Saya tertegun, ternyata masa hidup saya adalah tujuh puluh tahun, kalau kuat delapan puluh tahun dan kalau lebih dari itu adalah bonus dari Tuhan. Saya berpikir, “Ah, oma itu sudah berumur 70 tahun. Rambutnya sudah memutih dan pastinya sudah banyak pengalaman yang dia telah lalui. Sepertinya oma itu sedang menghitung hari-harinya supaya setiap hari yang dijalani semakin berarti  dan indah di dalam Tuhan.
Saya membaca ayat selanjutnya dari Mazmur 90 ayat 11. “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” Wah ternyata saya harus menghitung hari-hari saya. Waktu terus berjalan, hari terus berlalu, tanpa bisa dihentikan atau diputar ulang dan tanpa terasa umur saya terus bertambah. Pada akhirnya saya akan mencapai waktu akhir saya.
Saya bertanya-tanya dalam hati, “Apa yang harus saya lakukan supaya saya dapat menggunakan hari-hari saya dengan bijaksana? Sehingga hari-hari yang saya lalui sangat berarti?” Saya diingatkan dengan Firman Tuhan dari Efesus 5:15-17. Saya buka Alkitab saya lagi, saya baca... “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”
Hmmm... saya harus mengunakan waktu-waktu yang ada dengan hidup seperti orang arif, yaitu dengan mengerti kehendak Tuhan. Bagaimana saya dapat mengerti kehendak Tuhan? Saya harus mengenal isi hati Tuhan. How? Berkomunikasi dengan Tuhan. Dilakukan dengan cara bersekutu tiap hari dengan doa dan 4M Firman Tuhan. Kapan? Mulai dari sekarang sehingga setiap hari saya lebih berharga dan dipergunakan untuk kemuliaan Tuhan. (J)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar