Senin, 18 Juli 2011

Interview with Ari Wibowo

Pertama-tama gw mengucapkan terima kasih kepada Tuhan karena sudah memberikan kesempatan untuk gw bisa wawancara seorang artis. Ya, walaupun secara garis besar gw ga pernah mengidolakan seorang artis, karena gw pikir mereka juga manusia biasa seperti kita-kita juga.


Hari Senin tanggal 11 Oktober datang BBM dari Ibu Grace (Kabid. COOL di GBI PRJ) yang meminta saya untuk interview Ari Wibowo di acara Praise and Worship Night pada hari Rabu tanggal 13 Oktober. Sedikit kaget tapi juga senang mendapat kepercayaan ini. Gw salah satu anggota Team Creative COOL untuk buletin Cool, The Community, tapi masih baru banget. Jadi, ada rasa ga percaya juga ko ya bisa diberi kesempatan untuk wawancara.


Tema yang diajukan Ibu Grace untuk wawancara adalah “Fatherhood” (menjadi seorang Ayah). Sempat bingung juga, mau kasih pertanyaan apa dan waktunya juga mepet. Deg-degan juga. Akhirnya gw draft pertanyaan-pertanyaan yang kira-kira gw akan tanyakan. Gw juga dapet kabar kalau wawancaranya hanya diberi waktu 10 menit…. wah sedikit sekali. Paling pertanyaan-pertanyaan yang berfokus ke temanya yang bisa ditanyakan.





Hari-H


Pertanyaannya dikasih ke Pak Jan untuk diedit. Dia menambahkan beberapa pertanyaan. Jrennggg….. Tibalah waktunya. Gw disuruh cepat-cepat ke ruang VIP di belakang panggung sebelum PW Night berakhir. Rushing.


Akhirnya, dimulaikah perkenalan dengan Ari Wibowo. Hmmm….. kalau dilihat dari dekat, memang dia good looking; putih, tinggi, indo. Sempet bingung juga gimana cara mulainya dan deg-degan karena ini pengalaman pertama kali wawancara seorang yang terkenal. (Jadi inget dulu wawancara dengan Alm. Athat -Ketua Pemuda - melalui YM untuk buletin pemuda “Spirit”). Untung banget Ari Wibowonya ga kaku, jadi suasananya santai banget pas lagi wawancara. Trus setelah gw wawancara, ada tim dari Integrity Magazine yang mau wawancara juga. Gw liatin sebentar gimana cara wawancara yang baik, akhirnya gw belajar juga dari orang yang lebih senior.


Pulang dari PW Night, gw ke Hypermarket di bawah gereja. Tau-tau handphone berbunyi, dari Ibu Grace.


“Jess, bisa kasih hasil wawancaranya ke saya besok pagi?”


Hah? Hmmm….. “Bisa Bu”


Pulang dari gereja, langsung bawa laptop ke kamar. Sipain earphone untuk mendengar hasil rekaman untuk bisa ditulis ulang. Gw cek beberapa hal mengenai Ari Wibowo melalui BB suami. Setelah terkumpul data, baru mulai menulis. Ga terasa semuanya selesai jam 2 pagi. Ngantuk oi…. tapi seneng. Ini petikan wawancaranya yang ada di dalam buletin COOL, The Community.


From The Community edisi 2


Tentunya semua orang sudah mengenal sosok Ari Wibowo; model, aktor film, aktor sinertron dan juga penyanyi. Di kalangan anak muda, Ari Wibowo terkenal dengan wajahnya yang tampan dan bule. Ari Wibowo yang memiliki nama asli Arianto Wibowo merupakan anak kedua dari ayah berkebangsaan Indonesia dan ibu berkebangsaan Jerman.

Ari Wibowo lahir di Berlin, 26 Desember 1970. Dia dibesarkan di Jerman dan Indonesia. Dia menikah dengan Inge pada tanggal 7 Juli 2006 dan dikaruniai dua orang anak laki-laki bernama Kenzo (2 tahun 10 bulan) dan Marco (1 tahun 6 bulan).

Buletin Cool, The Community, kali ini berkesempatan untuk mewawancarai Ari Wibowo mengenai peranannya sebagai seorang bapak untuk kedua anaknya. Mari kita lihat apa yang menjadi jawaban-jawaban Ari Wibowo kepada The Community.

The Community (TC): Bagaimana perasaannya sudah menjadi bapak dari dua orang anak?
Ari Wibowo (AW): Unbelievable. Hanya satu kata saja yang bisa mengungkapkan. Saat ini mereka sudah bisa berkomunikasi, jadi untuk saya sebagai bapak sudah bisa ada relasi. Dulu, pada saat bayi, suka tidak conect karena mereka lebih banyak membutuhkan ibunya.

TC: Merasa direpotkan dengan adanya dua orang anak?
AW: Tidak. Setiap orang saya rasa harus mengalami tahap ini dan merupakan bagian dari life cycle. Saya juga memiliki istri seorang sarjana psikologi yang sangat suka dengan anak-anak sehingga dia dapat mendidik dan merawat anak-anak dengan baik, termasuk saya. (Ari tertawa)

TC: Bagaimana cara Ari dan istri mendidik anak?
AW: Saya tidak mau membebani anak-anak dengan berbagai macam kegiatan yang membuat mereka menjadi stress. Istri saya juga tidak bekerja lagi dan sekarang dia sudah menjadi fulltime housewife and mother, karena dia tahu dalam usia anak-anak seperti ini anak-anak harus dibentuk dan dibangun karakternya. Kedekatan anak-anak dengan orang tua juga sangat penting. Saya melihat kecenderungan di Jakarta suami istri keduanya bekerja, anak sekolah dan les sana sini, mereka semua pulang ke rumah sudah sama-sama lelah dan hanya tinggal tidur. Saya dan istri ingin yang seperti biasa saja, anak-anak tidak kita bebankan les-les supaya mereka pintar dan menjadi kutu buku, tapi kita mau mereka juga bisa bersosialisasi. Kita ingin mereka bisa melakukan apa yang mereka sukai. Untuk ke depan, anak pertama saya, Kenzo, sudah terlihat bakat aktingnya dan sangat ekspresif. (Ari memperlihatkan foto Kenzo yang lucu dari Hpnya dengan bangga)

TC: Bagaimana cara membagi waktu antara pekerjaan dan anak?
AW: Saat ini saya sedang mengurangi syuting yang kejar tayang. Karena kalau sinetron yang kejar tayang, syutingnya bisa dari pagi sampai pagi, tidur beberapa jam lalu syuting lagi. Saya usahakan untuk tidak terlalu banyak bermain sinetron. Mungkin sekarang jarang melihat saya di TV. Selesai satu sinetron, saya mengambil liburan dan saya pergunakan untuk bersama anak-anak. Selain itu saya ada bisnis yang saya kelola sendiri. Kalau tidak ada syuting, setiap pagi sebelum saya berangkat kerja, saya menyempatkan bertemu dan bermain dengan anak-anak. Sorenya saya pun bermain kembali bersama mereka sebelum mereka tidur.

TC: Nilai-nilai apa yang ditanamkan kepada anak-anak?
AW: Saat ini mereka masih terlalu kecil, kalau diberitahu hari ini besok mereka sudah lupa. Pastinya kita memperkenalkan Tuhan Yesus kepada mereka, bukan melalui kata-kata tapi melalui perbuatan kita. Itu menjadi contoh yang lebih baik.

TC: Apakah tetap ada waktu-waktu khusus untuk Tuhan setelah memiliki anak?
AW: Saya memiliki quiet time sebelum anak-anak bangun tidur. Kalau anak-anak sudah bangun tidur, suka diganggu. Bisa juga dimana saja, misalnya di mobil atau di kantor.

TC: Bagaimana membandingkan kasih Ari kepada anak-anak Ari dengan kasih Bapa Surgawi kepada kita?
AW: Pada saat kita menjadi seorang bapak, kita baru bisa merasakan bagaimana kasih seorang bapak kepada anaknya. Dari situ kita baru bisa membayangkan, bapak kepada anak di dunia saja seperti ini, bagaimana dengan Bapa yang di Surga kepada kita? Lebih bisa merasakan secara pribadi. Contohnya, anak saya yang pertama sudah sedikit iseng, dikasih tahu tetap tidak bisa. Tapi semarah-marahnya saya, tetap dia adalah anak saya, sayang saya tidak berubah. Sejahat apapun mereka, tetap mereka adalah anak saya yang saya kasihi. Itu juga yang saya rasakan mengenai Bapa Surgawi, sejahat apapun kita, Dia tetap mengasihi kita dan menerima kita.

TC: Terima kasih Ari untuk bincang-bincangnya.
AW: Sama-sama.

Tidak terasa waktu cepat berlalu. Saatnya Ari kembali ke rumah untuk bertemu dengan istri dan anak-anaknya. Sebelum pulang, The Community menyempatkan diri untuk berfoto bersama dan juga mengambil beberapa foto Ari Wibowo. (J)



Setelah The Community dibagikan pada hari Minggu tanggal 17 Oktober, gw coba survey kecil-kecilan. Ternyata jemaat banyak yang membaca bagian wawancara dengan Ari Wibowo ini. Bukan gw yang mau membanggakan diri, malah gw berpikir bahwa cerita seorang artis itu bener-bener magnet yang bisa menarik setiap orang untuk membaca.</span></span>


But….. ada beberapa komentar buat gw yang membuat gw gemes. Bukan hasil wawancara ataupun gaya tulisan atau masukan lainnya mengenai wawancara gw, tapi beberapa orang komentarin foto gw sama Ari Wibowo…. hiks hiks.. :(

Nih beberapa komentarnya:


"Jess, loe keliatan ndut ya di foto.” (teman) --> jiiiaaaaahhhhh hahahaha


“Kamu chubby deh.” (suami) --> agak halus


Kamu tuh ya, bukannya dandan. Kalah sama yang tua (Ibu Grace, red.).” (mama sendiri)


Daniel sama Jessica ada di buletin gereja. Jessica wawancara Ari Wibowo tuh.” (teman mama)


(J)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar