Minggu, 31 Juli 2011

Hmmm... Wangi.... Jadi Laperrrr......... ^^



Hmmmm... Wanggiiii...

Jadi laper lagi nih, padahal udah makan kenyang. Ihhh.. Padahal kan cuma nyium doank. Baru aja lewat di depan salah satu toko roti yang pembuatan rotinya dapat kita lihat secara langsung. Wangi roti yang baru saja selesai dipanggang. Haduuuhhh.. Kalau tiap hari kaya gini bisa tambah 'mengembang kekanan dan kekiri' deh nih bodi.

Ada spekulasi kalau salah satu toko roti yang terkenal memakai penyemprot 'parfum' bernuansa harumnya 'roti'. Hmmm.. Nulis ini aja jadi lapar juga, masih teringat sama harumnya roti yang baru saja keluar dari oven.

Saya sempat bingung, kenapa juga toko roti tersebut (kalau benar) harus repot-repot membeli penyemprot parfum bernuansa roti tersebut. Apa hubungannya antara indera penciuman dengan perut? Hayo siapa yang bisa jawab secara ilmiah? Saya tidak bisa, hanya bisa menjelaskan dari pengalaman saya sendiri.

Seperti tadi saya bilang, setelah saya mencium wangi tersebut, perut saya jadi berbunyi dan rasanya ingin sekali membeli roti tersebut. Yahhh.. Jangan sering-sering lewat deh, bisa-bisa jadi mau beli terus. Ternyata dari indera penciuman bisa menyampaikan pesan kepada perut. Tapi kayanya bukan hanya penciuman deh, tapi semua indera. Kalau indera penciuman, sudah dijelaskan ya..

Indera pendengaran. Kalau kita mendengar cerita dari teman mengenai makanan yang enak, mereka menjelaskan secara detil ditambah dengan 'bumbu-bumbu' yang memikat.. Dalam pikiran kita langsung terbayang makanan yang dijelaskan, ditambah dengan asap yang mengeprul-ngeprul kalau makanan tersebut dimakan panas-panas. Langsung sinyal disampaikan kepada perut bahwa kita mau makan makanan tersebut.

Indera penglihatan. Kenapa ada yang namanya "Food Photography"? Ya karena dari penglihatan, kita juga bisa merasa mau makan makanan tersebut. 'Memancing' pelanggan dengan indera penglihatan sudah menjadi hal yang wajib. Salah satunya saya. Saya? Ya saya, saya sering memotret makanan yang saya buat atau beli. Contohnya bisa dilihat di http://jess-creart.blogspot.com/ (monggo mampir), walaupun masih amatiran dan hasilnya gak bagus-bagus amat teteup itu hasil karya sendiri. Malah saya sering merasa lapar juga melihat hasil foto makanan saya sendiri.

Indera pengecap. Kalau ini paling mantap nih. Setiap orang pasti mau banget termasuk saya. Rasanya indera yang satu ini yang paling ampuh untuk menjual makanan. Karena makanan berhubungan erat dengan indera pengecap ini. Setiap kita makan haruslah menggunakan mulut dan indera pengecap kita ada di lidah yang berada di dalam mulut. Kalau saya menjual kue saya, pasti pada minta sempel (sample, Eng.; kue contoh, Indo). Kadang ada yang keterlaluan, cuma minta sempel terrruusss.. Ini mah namanya terrr-laaa-luuu kata Bang Roma.

Indera peraba. Ini yang jarang digunakan, tapi tetap saja ada pengaruhnya. Misalnya aja kita membeli makanan, kita pasti meraba mangkuknya, panas atau dingin. Atau bisa juga kita memesan makanan yang belum pernah kita makan, kita kemungkinan akan meraba makanan tersebut.

Intinya, semua indera jasmani kita (kec. Indera keenam) bisa memberikan sinyal kepada perut kita. So.. Pergunakan indera kita dengan baik supaya yang masuk ke perut itu cukup dan bukan hanya yang kita ingin. Wah, kalau nurutin keinginan mah saya mungkin sudah sangat-sangat gendut (sekarang aja udah lebar, hahahaha), habisnya semua mau aja dimakan. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar