Senin, 18 Juli 2011

Persahabatan aka Pertemanan aka Friendship



Menurut Kamus Bahasa Indonesia, arti kata teman dan sabahat adalah sebagai berikut:

Teman: Kawan

Kawan: Sahabat, Teman, Pengikut, Sekutu

Sahabat: Kawan Karib, Teman Dekat

Untuk postingan saya kali ini saya tidak akan membedakan antara teman dan sahabat. So, kalau saya mengunakan salah satu kata tersebut, anggaplah artinya sama. Sahabat = Teman = Kawan, tidak membedakan kedekatan hubungan satu dengan yang lainnya.



Suatu waktu saya teringat teman-teman saya. Saya bisa tertawa sendiri kalau mengingat satu per satu orang. Kok bisa ya saya bertememan dengan orang-orang tersebut? Hihihihi… Awalnya kan teman-teman saya bukanlah orang yang saya kenal sebelumnya. Sekarang kok ya bisa jalan-jalan, curhat satu sama lain, ngobrol bareng, bercanda dan kegiatan lainnya.


Persahabatan menurut saya sangatlah aneh bin ajaib. Kenapa begitu? Karena eh karena memang begitu adanya. Ada kuasa supranatural yang tidak bisa terjelaskan dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kecuali… saya bilang ini adalah kuasa Tuhan. Ya, hanya Tuhan yang sudah mengatur semua, salah satunya saya berteman dengan siapa saja.


Saya berteman dekat dengan salah satu teman SMA saya. Sampai sekarang kita masih telepon, SMS, BBM atau YM. Sering juga comment di Facebook, blog masing-masing. Namanya Yunie, bisa kunjungin blognya dia juga ya. Saya juga sering menyebut nama dia di blog saya satu lagi, karena beberapa kali saya membuat penganan bersama dia. Kita sering membagi Firman Tuhan, berbagi beban, saling mendoakan, saling menasehati dan anehnya kita sering nyambung satu sama lain. Kadangkala saya mau ngomong sesuatu, baru saja mau diucapkan, eh dia sudah ngomong duluan. Hehehe… Pernah kejadian, saya baru terpikir untuk SMS dia, eh taunya ada SMS masuk dari dia. Satu lagi, kita lagi membicarakan makanan, saya lagi ketik BBM mau titip dia untuk beli, eh eh eh…. BBM dari dia masuk duluan nanyain mau nitip apa ga. Hahahaha….. Sekali lagi saya katakan “Aneh bin Ajaib”.


Belum lama ini saya dan teman-teman satu kelas pada saat saya kuliah mengadakan gathering (atau temu kangen atau reuni atau apalah semacamnya). Kita sering bertemu apabila ada pernikahan, itu pun tidak semuanya bisa hadir atau mungkin tidak diundang. Gathering kali ini cukup banyak juga yang hadir, ada beberapa yang tidak hadir karena memang ada keperluan mendadak atau memang tidak bisa sama sekali dari awal pemberitahuan ada gathering. Sekarang sudah banyak terpencar kemana-mana, ada yang masih di Indonesia ada juga yang sudah keluar negeri.


Pada saat saya masuk kuliah, tidak ada teman SMA saya yang masuk pada jurusan yang sama dengan saya. Praktis saya hanya sendiri saja pada saat masuk kuliah dan tidak ada yang saya kenal. Awal masuk kuliah ada yang namanya Pradikti (Pra-Pendidikan Tinggi - bahasa kerennya dari Orientasi Mahasiswa), dari situ saya mulai mencari teman, mem-pede-kan diri mengenal teman-teman yang lain. Dapat beberapa teman dari kelas yang berbeda dan pada saat sudah masuk ke kelas saya sendiri, tambah banyak teman lagi yang saya dapatkan. Selama satu semester kita selalu bareng. Jadinya sering makan barengan, pergi jalan-jalan bareng; terutama pada saat jam kosong.


Seiring berjalannya waktu, kita bertambah dekat. Ada beberapa teman yang cukup dekat dengan saya. Belajar bareng, pergi jalan-jalan bareng, nonton bareng, dan lain-lain. Malah semakin kita dekat, kita punya nama panggilan masing-masing, yang kadang jauh berbeda dari nama asli kita. Saya dipanggil “Jeje” (singkatan dari nama saya), hmmm… saya bilang panggilan itu kerenz. Ada lagi yang dipanggil “Hide” (padahal namanya jauh bener dari panggilannya), alasan dia dipanggil seperti itu karena mukanya mirip sama kiper nasional Jepang - Hideaki Takizawa - yang imut-imut (dulu sih - ga tau sekarang). Ada juga yang dipanggil “Cece” atau “Koko” karena mereka secara umur paling tua diantara kita-kita (walaupun hanya beda bulan saja). Yang lebih lucu, salah seorang teman saya dipanggil “Chick” yang merupakan singkatan dari Chicken, ini sebenarnya nama pelesetan dari nama aslinya. Hahahaha….. Kadang kita panggil teman kita dengan nama panggilan sehari-hari mereka atau apabila ada teman yang nama depannya sama, maka kita akan panggil mereka dengan nama belakang mereka (nama keluarga biasanya); contohnya Aping, Uun, Tujuka, Yung Sing, dll.


Ih, rasanya kalau ingat satu per satu nama panggilan teman-teman saya (lagi-lagi) aneh. Kok bisa ya kita semua sampai segitunya sampai kita bisa memanggil mereka dengan nama panggilan mereka (yang aneh juga).


Lain lagi dengan teman-teman saya di tempat saya bekerja (dahulu). Tetap saya dipanggil “Jeje”, ini karena ada teman kuliah saya yang kerja bareng dengan saya. Dan ada tambahan panggilan lagi yaitu “Juju”. Kenapa bisa begitu?? Ini juga ada sejarahnya. Ceritanya waktu itu pergi bareng sama teman kantor, eh ga sengaja dia menyebut ‘nama terlarang’ dari seseorang yang panggilannya “Ju”, nah untuk menutupi, jadi seolah2 dia sedang menyebut nama saya…. dari situlah saya mulai dipanggil Ju. Yah elahhhhh….. Ada juga yang dipanggil “Ken” itu juga ada sejarahnya. Begini ceritanya….. ada telepon masuk yang diangkat oleh teman saya yang lain dan orang tersebut mencari orang bernama Ken, dan teman saya teriak-teriak “Siapa disini yang namanya Ken?”. Teman saya - yang akhirnya dipanggil “Ken” - menjawab “Saya, saya.” dengan nada bercanda. Kita tertawa semua dan dari situ kita mulai memanggil dia “Ken”. Juga ada “Kuting” - kepanjangan dari Ting-ting, nama panggilannya sehari-hari. Satu lagi dipanggil “Beller” yang dipopulerkan oleh Kuting. Ada juga yang panggilannya banyak banget - Bonge, Onge, Bong - yang sebenarnya dari nama belakangnya. Hahaha….


Sempat sih ada yang protes mengenai nama panggilannya. Tapi saya jawab “Itu kan nama panggilan sayang kita ke loe.” Ketawa deh dia…. Kalau dipikir-pikir, ada benarnya juga loh kalau nama panggilan itu merupakan panggilan sayang kita. Sayangnya dalam arti kata pertemanan ya. Dengan kita memanggil teman kita dengan nama panggilannya, rasanya ko ada kedekatan tersendiri. Coba bayangkan kalau kita memanggil nama teman kita dengan nama lengkapnya; pasti ribet dan formil benar. Misalnya namanya Paijo Renggowoso Trenojoyo Puspowarno bin Makmun Renggowoso Trenojoyo Puspowarno. Nah loh?? Coba bandingkan apabila kita memanggil dia dengan panggilan “Jo” (Singkatan dari Paijo), selain keren juga gampang disebut dan ada ‘feel’ gimana gitu. Berarti jangan pada protes ya kalau dipanggil dengan nama panggilan yang aneh-aneh. Itu berarti teman-teman kita sayang dengan kita.


Persahabatan itu bagaikan benih. Supaya benih tersebut bisa berbuah, tentunya harus dilakukan perawatan-perawatan. Kita harus menanam di tanah, memberi pupuk, menyirami. Selain itu juga harus dijaga dari serangan hama atau penyakit, dan juga harus dipotong ranting-ranting yang tidak rusak. Persahabatan harus dijaga dan tentunya harus dibuang segala hal yang tidak baik supaya persahabatan tersebut tetap terjaga.


So, to all my friends. I love you so much. Muach, muach. ^^


Amsal 17:17
“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar