Senin, 18 Juli 2011

Jalan-jalan Ka Bandung ep. 2 - Wisata Kuliner

Halooo… Selamat Tahun Baru dulu walaupun sudah lewat beberapa hari. Posting pertama di tahun 2011 ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya. Sekarang saya mau melanjutkan ke episode ke-2, wisata kuliner di Bandung. Bandung setau saya merupakan pusat kuliner yang banyak dan ramai, beragam pula macamnya. Kali ini saya membahas mengenai wisata kuliner yang saya lakukan di Bandung waktu itu, tidak semua tempat bisa saya kunjungi dan foto tapi paling tidak saya mencicipi makanan khas Bandung. Dan perjalanan kali ini ke Bandung kita memiliki motto “No FO”.



Wisata Kuliner - Top Markotop, Mantap Surantap, Sehat Waalfiat




Hari pertama kita sampai di hotel sudah cukup sore. Jalanan tidak terlalu macet (mungkin pada tau saya mau dateng.. hahaha). Sampai di hotel kita beristirahat terlebih dahulu, menikmati hotelnya. Kira-kira pukul setengah 8 malam, kita keluar dari hotel untuk mencari makan (baru malem-malem keluarnya, baru laper soalnya). Bingung juga mau makan apa, karena belum ada banyak pilihan di pikiran. Kita jalan-jalan ke pusat kota Bandung, ga tau arahnya mau kemana, cuma ngikutin jalan aja. Untungnya di Bandung banyak banget petunjuk jalannya di setiap belokan atau perempatan. Eh, terpikir mau ke Pasir Kaliki, tapi ko ya jalanan ke arah sana sedikit macet. Kita balik arah ngikutin jalan yang ada. Saya cuma afal dikit-dikit jalanan di Bandung, tapi kali ini seperti petualangan, berputar-putar kota Bandung. Senangnya lagi, jalanan yang kita lewati tidak macet (mungkin karena sudah malam juga), kita jadi enjoy.



Mutar sana-sini, pas masuk ke Jalan Lengkong Besar ada Food Court cukup besar. Akhirnya kita memutuskan untuk berhenti dan mencari makan disana. Tempatnya tidak terlalu bersih tapi penjual makanannya banyak. Lihat-lihat mau makan apa kira-kira. Ada Batagor Abuy, Lumpia, Nasi Goreng, Otak-otak, Jus, Steik, Nasi Goreng, Soto Bandung, Roti Bakar, dll. Lengkap juga nih, jadi bisa milih mau makan yang mana. Kita berdua akhirnya memutuskan untuk makan batagornya dulu. Tapi saya kepengen banget lumpia basah, akhirnya beli lumpia goreng dan basah. Enak loh batagor dan lumpianya, berassaaa. Suami beli nasi goreng (semua tau donk penampakannya seperti apa - karena ga ada di foto) untuk mengganjal perut orang Indonesia-nya ditambah jus pear+apel. Saya mau beli Soto Bandung tapi rasanya kenyang banget.



Tidak sampai disitu, kita sebenarnya mau balik ke hotel, tapi kita tergerak untuk naik ke atas, ke Lembang. Mumpung sudah malam dan pastinya tidak macet, jadi kita naik ke atas. Wah, udaranya sejuk, banyak penjual makanan disekitar situ; ketan bakar, colenak, sate, sekoteng, kopi, jagung bakar, dll. Tidak terlalu ramai pada saat saya datang, mungkin sudah larut malam atau mungkin memang belum ramai pengunjung. Kita memutuskan untuk minum minuman hangat. Saya membeli kembang tahu dan suami membeli ronde jahe. Ditambah dengan ketan bakar dibumbui serundeng (sebenarnya ada bumbu oncom juga, tapi saya tidak pilih). Hangatnyoooo….



Hari kedua di Bandung kita makan pagi agak telat, karena semalam kita pulang larut. Makan pagi di hotelnya cukup enak. Hari pertama hanya dapat nasi goreng, ayam goreng mentega, bihun goreng dan omelete. Buah-buahannya sudah habis, padahal mau mencoba nanasnya yang katanya enak. Siangnya kita jalan kaki disekitar hotel, karena kita lihat arah ke Lembang sangat macet. Sorenya kita pergi ke gereja dan rumah saudara saya. Kita makan disana (terima kasih sudah dijamu) makanan chinese food. Lucu deh, pas kita mau ke gereja dan rumah saudara saya, kita lihat arah ke Bandung melalui Cihampelas sangat macet, kita dibuang ke arah Geger Kalong. Tidak pernah lewat sana, cuma ngikutin kata hati aja, eh tau-tau keluarnya di daerah yang ke arah Universitas Maranatha yang arahnya bisa ke tol juga. Thank God banget, Tuhan kayanya ngarahin kita lewat sana. Kita melewati restoran penjual bakso dan disana saya baca slogannya sambil ketawa-ketawa:
<span style="color:#ff0000;">Top Markotop, Mantap Surantap, Sehat Waalfiat </span>(hahahaha…)



Setelah pulang dari rumah saudara saya, kita berpikir untuk jajan, makan makanan kecil. Jalan-jalan lagi tanpa tau mau kearah mana, ngikutin jalan lagi seperti kemarin. Tau-tau kita ada di daerah Otista sekitarnya. Keingetan di daerah sana ada yang namanya Jalan Cibadak yang terkenal rame dengan tukang makanan. Saya mau beli mie kocok. Akhirnya kita berhenti di Jalan Cibadak, lihat sana sini akhirnya kita beli sekuteng. Sekuteng disini berbeda karena ditambah sejenis biskuit wafel yang bentuknya bulat. Wah segar dan enak. Kita menyusuri Jalan Cibadak lagi tapi ga nemuin Mie Kocok. Saya ingat di daerah Pasir Kaliki ada Mie Kocok, jadilah kita pergi kesana.



Jalan Pasir Kaliki merupakan pusat jajanan dan penjualan oleh-oleh terkenal di Bandung, karena dekat dengan stasiun. Penjual makanan berjejer; kaki lima, penjual oleh-oleh khas Bandung; dan ada juga hotel. Kita berhenti di tikungan seberang D’Batoe Hotel. Disana ada penjual ayam bakar yang enak; Ayam Bakar Semar (tapi karena sudah kemalaman jadi sudah tutup); dan mie kocok. Kita makan mie kocok disana. Untuk rasa ya boleh lah, tapi buat saya tidak terlalu enak, sepertinya beda dengan Mie Kocok yang dulu sering saya makan di daerah Jalan Suryani. Paling sedikit ini bisa memuaskan kekangenan saya untuk makan Mie Kocok.



Hari ketiga, sarapan lagi di hotel dan kali ini kita datang lebih awal, jadi masih kebagian roti, buah dan soup. Kali ini disediakan Soto Bandung… wah ga perlu nyari-nyari lagi, sudah ada disini. Buahnya juga makan cukup banyak, memang nanasnya enak; manis asam berair. Hmmmm….. yummy

Hari ini adalah hari terakhir kita di Bandung. Setelah itu kita pulang ke Jakarta. Sebelum pulang pastinya kita mau membeli oleh-oleh. Suami juga mau ke Jalan Riau dan mau makan es duren (yah ampun kaya ga ada es duren di Jakarta… hahaha). Karena seingat saya Jalan Riau itu di daerah dekat dengan Dago (jalannya hampir searah, tapi dekat itu ga bener), jadi kita ke arah Jalan Juanda dulu dan ke Dago Atas. Kita sampai ke The Valley, padahal mau makan Suki Gardennya tapi masih belum buka, katanya bukanya jam 5, waaahhhh keburu lapar. So, kita turun lagi ke bawah dan menyusuri Jalan Juanda yang cukup panjang. Setelah menebak-nebak jalanan mana yang harus dilewati untuk ke Riau, akhirnya kita sampai juga di Jalan Riau. Kita mencari parkiran dan dapat di Jalan Banda. Eh ternyata di depan kita berdiri gedung Jonas Photo dan sedang sale frame. Di depan Jonas Photo ada penjual makanan juga, salah satunya es duren. Pas lah. Kita berburu frame terlebih dulu, baru makan es duren, siomay ikan, dan lumpia basah (lagi). Ditemani gerimis, kita makan dengan lahap. Kenyang deh.



Saatnya kita membeli oleh-oleh di Prima Rasa daerah Jalan Pasir Kaliki. Tempatnya bagus dan ada cafenya pula. Sempat berfoto di pintu depannya. Beli beberapa oleh-oleh untuk keluarga di jakarta, lalu pulang. Sebelum ke Jakarta kita menyempatkan bertandang ke rumah saudara saya di daerah Padalarang (karena searah dengan jalan pulang). Tappppiiii…. arah pulang ke Jakarta dari Tol Pasteur sssaaaannnngggaaaatttt mmmuuuaaaccceeetttssss…….. 10 KM lebih bow. Walah. Ya nikmatin aja deh. Hehehe…..



Akhirnya kita sampai juga di jakarta jam 1 pagi. Seneng, tapi cape juga sama macetnya. Lain kali kayanya harus pulang malam aja kalau dari Bandung, paling kalau kena macet ya sedikit. Silahkeun ka Bandung. Wilujeng Sumping. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar